PENYAKIT AKIBAT BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
Banyak penyakit yang bisa ditimbulkan oleh bahan kimia. Berikut ini beberapa dampak positif dari zat – zat kimia yang telah ditemukan sampai saat ini, yaitu antara lain :
1. Sebagai bahan pembuat kometik, cat dan sabun
2. Sebagai bahan pembuat obat – obatan
3. Sebagai bahan untuk memadamkan kebakaran
4. Sebagai bahan pelarut dalam industri
5. Sebagai bahan pengawet dan penguat rasa makanan
6. Sebagai bahan pembuatan alat – alat rumah tangga
7. Sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga
8. Sebagai bahan disinfetans untuk sanitasi
9. Sebagai bahan perbanyakan kultur makhluk hidup
10. Sebagai bahan penyubur tanah (pupuk)
11. Sebagai bahan pembasmi hama dan gulma
12. Dsb.
Selain itu, tidak sedikit pula dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh bahan – bahan kimia, antara lain :
1. Dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti kanker, tumor, dll
2. Dapat menimbulkan kemandulan makhluk hidup
3. Dapat merusak organ dan jaringan tubuh makhluk hidup
4. Dapat menimbulkan cacat sementara, maupun permanen
5. Dapat menimbulkan wabah penyakit yang berkepanjangan
6. Dapat menimbulkan kerusakan pada atmosfer dan ozon
7. Dapat menurunkan kesuburan tanah dan merusak struktur tanah
8. Dapat menimbulkan kematian jika terkena zat kimia berbahaya
9. Dapat merusak keseimbangan alam
10. Dapat merusak kesehatan dan sanitasi
11. Dapat menimbulkan keracunan
12. Dsb
Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak pernah bisa lepas dari yang namanya bahan Kimia, baik itu alami ataupun buatan. Tiap hari kita mandi pakai sabun, cuci pakaian pakai deterjen, cuci piring pake pembersih, dan masih banyak yang lainnya Jadi diantara yang bahan Kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari antara lain :
1. Bahan Pembersih
2. Bahan Pemutih
3. Bahan Pewangi
4. Bahan Pembasmi Serangga
Jenis Bahan Rumah Tangga dan Kandungan Zat Kimia
a. Bahan Pembersih
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
Macam – macam bahan pembersih dan Kandungannya :
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi, pembersih lantai, pembersih kaca, shampoo dan masih banyak lainnya.
1) Sabun Mandi
Kandungan utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
Reaksi dalam pembuatan sabun adalah :
Gliserin + NaOH (soda api) http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_378/Image/panah.jpg gliserol + natrium karboksilat (sabun)
Kelebihan sabun antara lain :
a. Mencuci dengan baik dalam air lunak,
b. Dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak membentuk buih disungai atau danau, dan
c. Jarang menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.
Kekurangan sabun antara lain :
a. Sukar larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci.
b. Diendapkan oleh air sadah dan membentuk scum.
Sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion kalsium danmagnesium dalam air sadah diendapkan. Selain itu scum yangterbentuk dapat menempel pada bahan cucian, seehingga pakaian menjadi kusam..
2) Pasta Gigi
a. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
b. Bahan utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang banyak digunakan dalam pasta gigi adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang ideal harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras, sehingga tidak merusak email gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3), dan baking soda. Untuk menguatkan gigi, pasta gigi sering dengan senyawa flourida, misalnya natrium flourida (NaF). Senyawa flourida pada pasta gigi dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada email semula.
3) Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen
4) Pembersih Kaca
Penggunaan cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat. Bangunan elit dan modern, seperti perumahan, hotel, perkantoran dan gedung-gedung bertingkat semakin bertambah. Ban gunan-bangunan seperti itu umumnya dilengkapi dengan kaca-kaca. Hal ini sangat menjanjikan dan membei peluang untuk berkesempatan berusaha dalam bidang bisnis produk ini.
Produsen cairan pembersih kaca yang pada awalnya hanya didominasi oleh perusahaan besar, saat ini mulai diproduksi oleh perusahaan dalam skala rumah tangga, karena teknologi pembuatannya sangat sederhana serta menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari toko-toko kimia.
a. Bahan yang digunakan :
* Metanol
Metanol (metil alkohol) dengan rumus kimia CH3OH merupakan senyawa/larutan yang hampir mirip dengan alkohol (etanol). Bentuk metanol adalah cairan encer bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Jika metanol tidak ada, larutan ini dapat diganti dengan IPA (iso propil alhokol)
* Amoniak
Ciri khas amoniak adalah gas yang aromanya menyengat dengan rumus kimia NH3. Mudah larut dalam air tetapi bau larutannya sama dnegan bau gasnya. Inilah sebabnya maka larutan amoniak dalam air yang sering disebut amonium hidroksida karena dianggap hasil reaksi antara NH3 dengan air dan tidak terbukti secara ilmiah. Bahan ini berbentuk cair tidak berwarna dan tidak terlalu kering. Konsentrasi amoniak yang dijual di pasaran cukup beragam, antara 25%, 40% dan 28%. Dengan demikian, jumlah amoniak dalamformula bisa bervariasi, tergantung kadar/konsentrasinya
* Emal-70
Jumlah Emal-70 dalam formula yang diperlukan dalam pembuatan cairan pembersih kaca sangatsedikit namun keberadaannya sangat diperlukan. Secara kimia, Emal-70 termasuk golongan surfaktan alkil sulfat. Senyawa ini merupakan bahan inti pada produk cairan pembersih kaca. Bahan ini berbentuk pasta tidak berwarna dan bening. Jenis surfaktan ini mempunyai kemampuan mengeluarkan busa dalam jumlah cukup banyak dan mempunyai daya pembersih (cleansing ability) yang cukup tinggi. Kelarutannya dalam air mendekati 100% (larut sempurna), hanya kecepatan pelarutannya rendah. Artinya untuk melarutkannya membutuhkan waktu lama.
* Pewarna
Warna cairan pembersih kaca yang umumnya beredar di pasaran adalah hijau, kuning, dan biru. Banyaknya jumlah pewarna yang digunakan tergantung selera masing-masing. Meskipun jumlah pemakaiannya sangat sedikit, keseragaman warna poduk harus dijaga. Itulah sebabnya pada penyusunan formula, bahan ini tidak dimasukkan dalam hitungan yang mengikat.
* Parfum
Jenis parfum yang dipakai untuk cairan pembersih kaca harus memiliki kualitas dan aroma yang khas. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat konsumen dari produk ini mencerminkan golongan ekonomi tertentu di masyarakat.
* Air
Air yang ideal digunakan adalah air sudah mengalami deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk menjaga kestabilan produk. Akan tetapi, jika kondisi air di daerah bersangkutan tidak menimbulkan masalah serius, dapat digunakan air biasa (air tanah).
b. Formula
Membuat cairan pembersih kaca skala kecil ditujukan bagi pembaca yang hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk digunakan sendiri. Juga dapat digunakan sebagai uji coba bagi peminat membuat produk skala besar. Berikut disajikan perhitungan prosentase bahan dalam arti prosentase berat per berat dari 1 kg keselurhan bahan:
* Metanol 18% = 180 g
* Emal-70 0,1% = 1 g
* Amoniak(25%) 0,1% = 1 g
* Pewarna = sangat sedikit (trace)
* Parfum 0,3% = 3 g
* Air 81,5% = 815 g
5) Sampo
Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.
Sampo menggunakan deterjen sintesis sebagai bahan pembersihnya, misalnya senyawa natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu mengatasi kesadahan air. Sampo untuk rambut kering, normal, atau berminyakhanya berbdeda dalam kosentrasinya (kepekatan) deterjennya. Sampo untuk ranbut berminyak mempunyai konsentrasi deterjen lebih tinggi, sedangkan untuk rambut kering konsentrasinya lebih rendah. Berbagai macam bahan tambahan seperti wangi-wangian, susu, madu, lemon, atau rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak berpengarug pada daya kerja sampo. Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya disesuaikan dengan jenis rambut.
Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Kadang selain surfaktan, ditambahkan pula sedikit booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5.
Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.
Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
Bahan-bahan aktif medis, misalnya beberapa sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.
Selain itu terdapat juga nutrisi yang dicampurkan kedalam sampo dengan berbagai manfaat yang terkandung didalam nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang bagus untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala kita adalah:
Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
Biotin, yang banyak terdapat dalam ikan salmon, makarel dan telur. Khasiat telur untuk kesehatan rambut sudah dipercaya berabad-abad lamanya. Bahkan, zaman dulu wanita biasa menggunakan kuning telur untuk merawat keindahan rambutnya.
b. Bahan Pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.
Pada garis besarnya Fungsi bahan pemutih adalah untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakain serta dapat membunuh bakteri. Pemutih juga mampu memecahkan ikatan pada molekul-molekul noda, kemudian melepaskannya dari serat kain/pakaian dan pada umumnya bahan kimia yang terkandung dalam pemutih adalah larutan Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin,desinpektan.
Bahan-bahan yang mengandung zat kimia diatas diantaranya Byclin, Sunclin,Soklin Pemutih
Dalam pemakaian pemutih harus sesuai dengan peraturan yang ada, jika berlebihan akan merusak pakaian terutama bahan poliestar, wool, spandek dan lain-lain.
c. Bahan Pewangi/Pengharum
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyu lingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
Macam-macam bahan pengharum antara lain :
a. Bahan Pewangi alami yaitu berasal dari tanaman seperti mawar,sedep malem,melati,rose dll.
b. Bahan pewangi buatan/sintesis yang berasal dari senyawa-senyawa kimia.
Fungsi bahan pewangi adalah untuk mengharumkan atau menyegarkan (seperti badan,ruangan,dan makanan).
Bahan pewangi yang terdapat dalam pewangi yaitu benzaldehid dan benzyl alcohol.
Nama senyawa Aroma
Citral Lemon Irane Violet
Jasmine Melati Generial Mawar
d. Bahan Pembasmi Serangga (Insektisida)
Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b). Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d). Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f. Arsen. Contoh: arsen pentoksida.
1. Fungsi
Pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.
2. Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.
Sumber Masalah Di Rumah
Bila salah satu dari anggota keluarga Anda mengalami masalah serius dengan pernafasan, pencernaan, atau alergi, dan telah berlangsung dalam kurun waktu lama namun Anda tak kunjung menemukan jawaban pastinya, cobalah sekarang mendeteksi masalahnya "ke dalam", alih-alih melirik "ke luar" sana.
Berikut ini beberapa sumber masalah yang diakibatkan penggunaan bahan kimia di dalam rumah.
• Insektisida, pestisida, dan herbisida. Pemakaian pembunuh serangga dan binatang pengganggu sudah dikenal luas dan dikemas dalam bentuk yang menarik, diiklankan seakan-akan "aman". Padahal, yang namanya obat pembasmi serangga, binatang pengganggu, dan sejenisnya, sudah pasti bersifat mematikan dan tidak aman bagi kesehatan manusia.
Produk-produk campuran kayu non-alami, termasuk di dalamnya adalah particle-board, plywood, pelapis kitchen set dan furnitur, sampai dengan kusenkusen pintu dan jendela non-kayu, umumnya mengandung bahan kimia formaldehida yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) bagi tubuh manusia.
• Volatile organic compounds (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap. Senyawa ini banyak sekali digunakan pada cat dinding, cat besi, cat kayu, pelarut-pelarut dan pembersih barang-barang rumahan, sealant, dan lem/perekat. Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan tersebut antara lain toluena, benzena, formaldehida, dan aseton. Senyawa-senyawa ini bila terhirup dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan pernafasan akut, penyakit kanker, dan kerusakan sistem saraf.
• Aspal dan produk yang mengandung aspal. Bahan ini sering ditemukan pada penutup atap jenis bitumen atau pelapis antibocor. Garasi yang terletak di dalam rumah dan menyatu dengan ruangan rumah juga bisa menjadi masalah karena senyawasenyawa kimia dari aspal yang melekat pada roda-roda kendaran bermotor terangkut masuk ke dalam rumah, lalu terjebak di dalam rumah.
• Pembersih noda/kotoran. Proses pengerjaan rumah kadang menyisakan kotoran atau bercak yang hanya bisa dibersihkan menggunakan larutan kimia. Aktivitas rumah tangga tak barang juga memicu digunakannya pembersih kimiawi semacam ini, hanya untuk mengejar sebuah tampilan interior rumah yang secara tampak mata kelihatan bersih, tapi efeknya mengakibatkan gangguan kesehatan.
Untuk mengurangi risiko terpaparnya penghuni rumah oleh senyawa-senyawa kimia. itu, satu-satunya cara adalah dengan menguranginya seminimal mungkin. Pendekatan lain yang dapat ditempuh adalah dengan merancang bangunan dengan lebih memperhatikan aspek sirkulasi udara dan, pencahayaan sinar matahari.
Masalah Non-Kimiawi Saat Pengerjaan Bangunan
Selain penggunaan bahan bahan kimia yang tanpa disadari dapat mengakibatkan pelbagai gangguan kesehatan, sumber masalah di dalam rumah bisa diakibatkan dari proses pengerjaan bangunan beserta peralatan peralatan yang digunakan. Berikut di antaranya.
Pemlesteran dan pengacian dinding. Sisa sisa semen pada plesteran dan acian yang tidak dibersihkan secara sempurna berpotensi menjadi timbunan debu dan partikel-partikel halus yang terus bersarang di dalam rumah.
Potongan-potongan untuk instalasi pemipaan dan kelistrikan. debu-debu yang diakibatkan oleh potongan pipa PVC atau kabel-kabel tetap berpotensi hinggap di dalam rumah bila pembersihannya tidak sempurna atau pekerjaan potong memotongnya dilakukan di dalam rumah.
Penggunaan alat-alat berat seperti pemotong, mesin las, pemanas, dan sebagainya juga berpotensi untuk menghasilkan udara dengan kualitas rendah dalam ruangan.
Banyak yang mengira bahan kimia yang digunakan di dalam rumah tangga hanya mengandung manfaat saja. Akan tetapi di balik sejuta manfaat itu terdapat bahaya atau efek samping yang tidak di ketahui oleh kebanyakan orang. Berikut ini beberapa bahan kimia yang mengandung bahaya/dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan
1.Pembersih
Detergen merupakan pembersih yang biasanya digunakan untuk membersihkan pakaian. Detergen mempunya kadar PH yang terlalu basa sekitar (9,5-12 ). Jika detergen yang terlalu basa, dapat mengakibatkan terancamnya kulit dari hal-hal yang tidak di inginkan misalnya:
a. Iritasi pada kulit
b. Kulit terasa kering
c. Kulit melempuh dan retak-retak
d. Kulit juga mengelupas
e. Timbulnya eksim kulit atau bintik-bintik berai pada telapak tangan ataupun kaki selain mengancam kulit, Detergen juga memberi pengaruh terhadap kesuburan tanah. Detergen dapat mencemari tanah sehingga tanah tercampur bahan kimia hal itu karna bahan aktif ABS pada detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh mikroorganisme, sehingga dapat mencemari air tanah. Jika tanah sudah tercemar limbah detergen, di khawatirkan bahan kimia yang terkandung pada detergen terakumulasi dalam tubuh dan dapat mengakibatkan penyakit sejenis kanker atau tumor.
Pencemaran limbah ini dapat di minimalisir dengan cara meminimalkan pemakaian detergen sesuai takaran yang di anjurkan
2. Pembasmi Serangga
Biasanya bahan aktif yang terdapat pada pembasmi serangga di kenal dengan DDT (Dikloro Difenil Trikoroenata). Zat yang terkandung dalam pembasmi hama memang dapat mematikan hama yang memakan tanaman. Akan tetapi, sisa pestisida yang masuk ke sistem perairan bisa membunuh plankton-plankton. Jika plankton-plankton yang masih mengandung sisa pestisida dan di konsumsi manusia dapat membahayakan tubuh/membuat racun.
selain pestisida, pencemaran lingkungan juga dapat disebabkan oleh pupuk anorganik, sisa pupuk yang tercampur dalam air mengakibatkan ganggang akan tumbuh subur menutupi permukaan air.
3. Pewangi
Sebagian besar pewangi mengandung larutan hidroalkohol+alkohol yang mengandung konsentrasi 50-90 % Jika tertelan dapat menyebabkan tertekanya fungsi otak dan mempunyai efeksamping menyebabkan kantuk.
Cara untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif yang telah di jelaskan diatas adalah sebagai berikut:
- Digunakan sesuai tekanan dan fungsinya
- meletakkanya ditempat aman (terlindungi dari sinar matahari)
- jauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak
- gunakan masker saat memakainya
Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga dan Pencegahannya
Oleh Asep Aj
Mengingat banyaknya kata kunci yang masuk dengan kata "Efek samping bahan kimia, pemutih dan bahan kimia dalam rumah tangga lainnya, maka saya coba membagikan informasi mengenai hal tersebut kepada Sahabat Imagine473 yang sedang membutuhkannya.Bahan Kimia Rumah tangga yang sering digunakan adalah pembersih,pemutih, pembasmi serangga dan pewangi. Dibagian ini yang pertama akan dibahas mengenai "Efek samping Penggunaan Produk Pembersih".
Meskipun dalam kehidupan sehari-hari memberikan manfaat namun bisa juga menimbulkan sejumlah permasalahan baik terhadap tubuh, kesehatan dan lingkungan.
Efek samping Penggunaan Produk Pembersih (sabun atau detergen) adalah :
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa. Busa yg ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme didalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme didalam tanah.
Mengapa bisa demikian?Karena detergen tersusun atas senyawa berantai lurus dan panjang yang disebut Linear Alkylbenzena Sulphonate (LAS) dan senyawa rantai bercabang yang disebut Alkyl Benzene Sulphonate(ABS).LAS lebih mudah diuraikan oleh mkiroorganisme dibandingkan dengan senyawa ABS.
LAS hanya bisa terdegradasi dalam lingkungan aerob(dengan oksigen).Bahan pembersih mengandung bahan kimia antara lain natrium karbonat atau natrium hidroksida dan silica. Apabila bahan ini terminum maka dapat menimbulkan radang pada mukosa mulut dan muntah-muntah.
Sedangkan yang mengandung ABS (deterjen) akan menyebabkan alergi pada kulit sensitive. Selain itu bahan ini merupakan zat pencemar air, karena sukar diuraikan oleh mikroorganisme dalam air. Untuk bahan pembersih yang mengandung PCE dapat menyebabkan asma dan alergi bahkan yang lebih parah kanker hati.
Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif. Pada konsentrasi berlebih dapat mengritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan kornea.
Bahan aditif detergen lainnya yang biasa digunakan adalah STTP (Sodium Tripolyphospat). STTP adalah bahan aditif yang dimaksudkan untuk mengatasi Kesadahan dan mencegah kotoran melekat lagi dibahan yang dicuci. Akan tetapi dalam STTP terkandung Fosfat, nutrisi yang diperlukan tumbuhan. Apabila terlalu banyak detergen yang dibuang keperairan mengakibatkan terpacunya perkembangan tumbuhan air seperti ganggang dan ecek gondok. Jika terlalu bayak ganggang dan eceng gondok maka kadar Oksigen dalam perairan akan semakin menipis bahkan habis. Hal ini akan mematikan semua organisme, seperti ikan dan hewan air yang hidup diperairan tersebut karena kekurangan Oksigen.
Selain menimbulkan limbah busa, sabun dan bahan pencuci merupakan salah satu bahan kimia dirumah tangga yang berbahaya, maka cara penyimpanannya harus benar dikarenakan tidak banyak yang tahu mengenai kandungan dan bahaya bahan aktif yang terdapat didalamnya.
Untuk upaya pncegahannya dapat dilakaukan antara lain dengan cara :
meggunakan detergen dengan konsentrasi yang encerda kadar ABS yang rendah.
menggunakan detergen yang mudah terurai, sperti sodium dodesil sulfat(SDS).
menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
untuk yang menggunakan PCE pakaian yang di dry clean harus diangin-anginkan dulu agar bahan kimia tersebut menguap.
mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan
kaustik adalah dapat terbakar, berkarat, hancur, atau rusak akibat peristiwa kimia.
korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif.
desinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan
Sunday, January 30, 2000
Penyakit Akibat Bahan Kimia Rumah Tangga
Penyakit Akibat Bahan Kimia Rumah Tangga
Reviewed by Unknown
on Sunday, January 30, 2000
Rating: 4.5
Labels:
Artikel Kesehatan,
Artikel Pendidikan
0 comments:
Post a Comment